Sistem Informasi Manajemen PT.Semen Gresik | 21.13 |
Filed under:
|
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
d/h PT Semen Gresik (Persero) Tbk |
|
Didirikan
|
|
Kantor
pusat
|
|
Tokoh
penting
|
Dwi
Sutjipto, CEO
|
Produk
|
Semen
|
Pendapatan
|
▲ US$ 1,6
milyar (2011)
|
▲ US$ 500
juta (2011)
|
|
▲ US$ 1,9
milyar (2011)
|
|
Pemilik
|
Pemerintah Indonesia (51.01%)
|
Karyawan
|
7.252
(2007)
|
Situs
web
|
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk) (IDX:SMGR) adalah pabrik semen yang
terbesar di Indonesia. Pada tanggal 20 Desember2012, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk resmi berganti
nama dari sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk[1]. Diresmikan di Gresik pada
tanggal 7 Agustus 1957 olehPresiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000
ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabayasehingga
menjadikannya BUMN pertama yang go public dengan
menjual 40 juta lembarsaham kepada masyarakat.
Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut, sekaligus
merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding
Group yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan
operasional. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 29 juta ton
semen per tahun, dan menguasai sekitar 42% pangsa pasar semen domestik. Semen
Indonesia memiliki anak perusahaan PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long
Cement.
Daftar isi
·
1 Produk
Produk[sunting | sunting sumber]
1.
Semen Portland Tipe I. Dikenal pula sebagai ordinary Portland Cement (OPC),
merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum,
seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara
lain : bangunan, perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan
pacu dan jalan raya.
2.
Semen Portland Tipe II. Di kenal sebagai semen yang mempunyai ketahanan
terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir
laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan.
3.
Semen Portland Tipe III. Semua jenis ini merupakan semen yang dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang
tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat
mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi
dan bandara udara.
4.
Semen Portland Tipe V. Semen jenis ini dipakai untuk konstruksi
bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok
untuk instalasi pengolahan limbang pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,
terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.
5.
Special Blended Cement (SBC). Semen khusus yang diciptakan untuk
pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan cocok digunakan
untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.
6.
Portland Pozzolan Cement (PPC). Semen Hidrolis yang dibuat dengan
menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan
bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya,
jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan
irigasi dan fondasi pelat penuh.
Lokasi pabrik[sunting | sunting sumber]
Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Vietnam
menjadikan Semen Indonesia mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air
yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain
penjualan di dalam negeri, Semen Indonesia juga mengekspor ke beberapa negara
antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja,
Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria,
Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.
1.
Semen Padang. Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas
terpasang 6 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat.
Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan,
Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
2.
Semen Gresik. Semen Gresik memiliki 4 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,5
juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik
memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan
Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban berada di Desa Sumberarum, Kec Kerek.
3.
Semen Tonasa. Semen Tonasa memiliki 4 pabrik semen, kapasitas terpasang 6,5
juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa
memiliki 9 (sembilan) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar,
Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon, Bali.
4.
Thang Long Cement Company. Thang Long Cement Company memiliki kapasitas
terpasang 2,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Quang Ninh, Vietnam, Thang
Long Cement Company memiliki 3 (tiga) pengantongan semen.
Sertifikasi dan
manajemen[sunting | sunting sumber]
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka Semen
Indonesia telah menerapkan sistem manajemen dan mendapatkan beberapa sertifikat
sebagai berikut:
1.
Sistem Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001 dan ISO 9001:2000, sertifikat No.
ID03/0267 dari SGS sejak Mei 1996.
2.
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sertifikat no GB01/19418 dari
SGS sejak Februari 2001.
3.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Sejak 1999 dan
OHSAS 18001:2007 sejak bulan Nopember 2007 dari SGS.
4.
Memperoleh Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan dari KAN yang
telah menerapkan secara konsisten ISO/IEC 17025:2000 sejak Nopember 2002 dan
ISO/IEC 17025:2005 sejak Maret 2007.
5.
API Monogram Sertifikat no. 10A-0044 dari American Petroleum Institute New
York.
Semua Sistem manajemen di atas diimplementasikan dengan mensyaratkan management
continous improvement dan penerapan subsistem manajemen
meliputi :
·
Gugus Kendali Mutu (GKM)
·
5 R
·
Sistem Saran (SS)
·
Total Productive Maintenance (TPM)
Komposisi pemegang saham[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia
Holdings Ltd. kepadaBlue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi
kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,0% Blue Valley Holdings PTE Ltd.
24,9%, dan masyarakat 24,0%.
·
Pemerintah Indonesia 51%
·
masyarakat 23,5%
·
Blue VAlley (Rajawali
Grup)24,9%.
·
Cemex S.A. de
C.V. (Meksiko) 0,6%.
NB: per tanggal 29 September 2006
Pada 31 Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd, menjual seluruh sahamnya
melalui private placement, sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah
menjadi Pemerintah 51,0% dan publik 49%.
·
Publik/Masyarakat 49%
NB: per Maret 2010
©
Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG)
meliputi:
1.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
2.
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 140001:2004.
3.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007.
4.
Sistem Manajemen Laboratorium SNI-19-17025.
5.
Sistem Akreditasi Laboratorium Pengujian
Bahan dari KAN ISO/IEC 17025:2005.
Sistem manajemen tersebut mempersyaratkan
continuous improvement. Untuk menjamin terlaksananya continuous improvement,
Semen Gresik menerapkan Sub Sistem: Gugus Kendali Mutu (GKM), Sistem Saran
(SS), 5R dan Total Productive Maintenance (TPM). Selanjutnya Perseroan akan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Risiko yangterintegrasi dengan
sistem-sistem informasi yang sudah berjalan sehingga dapat memberikan suatu
peringatan dini terhadap risiko-risiko yang ada. Sistem informasi ini merupakan
wujud dari pemantauan terhadap perkembangan status risiko Perseroan yang sudah
teridentifikasi dan berada di dalam proses pengendalian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
© 2008 Kurniasih Budiyati
Design by Templates4all
Converted to Blogger Template by BloggerTricks.com
0 komentar:
Posting Komentar